Rabu, 16 Maret 2016

Manfaat Gis Bidag Pertanian, kehutanan, dll.

MANFAAT GIS DALAM BERBAGAI BIDANG


SIG adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000).
Manfaat SIG/GIS dalam berbagai bidang:
  • ·         Bidang Inventarisasi Sumber Daya Alam
  • ·         Bidang Pertanian
  • ·         Bidang Kehutanan
  • ·         Bidang Hidrologi
  • ·         Bidang Penggunaan Lahan
  • ·         Bidang Perencanaan Ruang
  • ·         Bidang Kependudukan
  • ·         Bidang Pertanahan
  • ·         Bidang Pariwisata
  • ·         Bidang Telekomunikasi
  • ·         Bidang Kelautan
  • ·         Bidang Pendidikan
  • ·         Bidang Transportasi dan Perhubungan
  • ·         Bidang Militer
 1.    Bidang Inventarisasi  Sumber  Daya  Alam
Pembanguan fisik dan sosial di negara Indonesia terus ditingkatkan sesuai dengan terus meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya kehidupan yang serba kompleks. Perkembangan tersebut mendorong perlunya informasi yang rinci tentang data sumber daya alam, yang mungkin dapat dikembangkan. Secara sederhana manfaat SIG dalam data sumber daya alam adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara, emas,  besi dan barang tambang lainnya.
b. Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya:
 - kawasan lahan potensial dan lahan kritis.
 - kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak.
 - kawasan lahan pertanian dan perkebunan.
 - pemanfaatan perubahan penggunaan lahan.
c.  Untuk pengawasan daerah bencana alam, misalnya:
 - memantau luas wilayah bencana alam.
 - pencegahan terjadinya bencana alam di masa datang.
 - menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencana.
  1. 2.    Bidang Pertanian

Kemampuan GIS sekarang ini sudah bisa untuk membantu dibidang pertanian yang mencakup dari biang pertanian adalah Inventarisasi, manajemen, dan kesesuaian lahan untuk pertanuan, perkebunan, perikanan, kehutanan, perencanaan tata guna lahan.
Yang dapat dibantu GIS untuk dunia pertanian adalah:
·         Mengelola Produksi Tanaman
 GIS dapat digunakan untuk membantu mengelola sumberdaya pertanian dan perkebunan seperti luas kawasan untuk tanaman, pepohonan, atau saluran air. Kita dapat menggunakan GIS untuk menetapkan masa panen. Mengembangkan rotasi tanam, melakukan oerhitungan secara tahunan terhadap kerusakan tanah yang terjadi karena perbedaan pembibitan, penanaman, atau teknik yang digunakan dalam masa panen.  Membantu menginventarisasikan data data lahan menjadi lebih cepat dianalisis. Proses pengolahan tanah, proses pembibitan, proses penanaman, proses perlindungan dari hama dan penyakit tananan dapat dikelola oleh manager kebun, bahkan dapat dipantau dari direksi.
·                      Mengelola Sistem Irigasi 
            Kita dapat menggunakan GIS untuk membantu memantau dan mengendalikan irigasi dari tanah-tanah pertanian. GIS dapat membantu memantau kapasitas sistem, katup-katup, efisiensi, serta distribusi menyeluruh dari air di dalam sistem.  Jadi kita tidak perlu repot untuk turun kelahan untuk melihat kapasitas air sudah habis atau belum, tinggal kita mengontrol dari kejauhan dari komputr pun kita sudah dapat mengetahui.
·                       Perencanaan dan riwayat sumberdaya kehutanan 
 Perencanaan dan riwayat manajemen pertanahan serta integrasinya dengan sistem hukum dan integrasinya dengan manajemen basis data relasional  sistem-sistem.
Sejalan dengan kemajuan teknologi komputer dan telekomunikasi, pemanfaatan SIG dalam bidang pertanian pada saat ini telah mengalami banyak kemajuan, diantaranya adalah :
E untuk perumusan/ penetapan rencana strategi pengembangan pertanian;
E prediksi luas panen dan produksi pertanian;
E monitoring perubahan tataguna lahan pertanian;
E penetapan daerah centra komoditas pertanian unggulan;
E evaluasi sumberdaya lahan pertanian;
E pembuatan jalur transportasi/ perdagangan komoditas pertanian antar daerah;
E analisis pemasaran sarana produksi pertanian;
E sebagai alat bantu analisis spasial berbagai penelitian pertanian;



  1. 3.    Bidang Kehutanan

·         Aplikasi SIG untuk Kehutanan Tropis
            Hutan tropis merupakan ekosistem dan juga sumber daya alam yang penting, baik secara lokal maupun global. Beberapa fungsi dari hutan tropis adalah: produktif (ekonomis), perlindungan (ekologis), psikologis dan keagamaan, serta wisata dan pendidikan. Luas hutan tropis berkurang dengan sangat cepat selama tiga dekade belakangan ini dan laju kerusakan hutan tropis adalah tertinggi di dunia.
 Faktor-faktor pendorong kerusakan hutan tropis berbeda dari negara ke negara, tetapi pada dasarnya bisa dikelompokkan menjadi tiga: faktor sosial-ekonomi,  meliputi pertambahan penduduk, pertumbuhan ekonomi, kemiskinan; faktor fisik dan lingkungan, meliputi kedekatan dari sungai dan jalan, jarak ke pusat kota, topografi, kesuburan tanah; dan kebijakan pemerintah, meliputi kebijakan di bidang pertanian, kehutanan, dan lain-lain. Perencanaan dan pengelolaan sumber daya hutan yang baik mutlak diperlukan untuk menjaga kelestariannya.
            Untuk itu, diperlukan informasi yang memadai yang bisa dipakai oleh pengambil keputusan, termasuk diantaranya informasi spasial. Sistem Informasi Geografis (SIG), Penginderaan Jauh (PJ) dan Global Positioning System (GPS) merupakan tiga teknologi spasial yang sangat berguna. Sebagian besar aplikasi SIG untuk kehutanan belum mencakup hutan tropis, meskipun dalam sepuluh tahun ini aplikasi SIG untuk hutan tropis sudah mulai berkembang.
            Hal ini sejalan dengan perubahan tren dalam perencanaan dan pengelolaan hutan tropis. Secara tradisional, kebanyakan tujuan perencanaan adalah untuk keperluan produksi, terutama kayu. Kemudian dengan semakin meningkatnya kesadaran akan nilai lingkungan hidup disamping keuntungan ekonomi yang ditawarkannya, hutan semakin banyak dikelola sebagai suatu sistem ekologis. Beberapa hal yang semakin dipandang penting adalah: (i) kehutanan sosial/kehutanan berbasiskan kemasyarakatan, yang melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya hutan, dan mempromosikan kesetaraan sosial, (ii) reforestasi dan rehabilitasi dari lahan-lahan yang rusak atau terdeforestasi, terutama melalui pengembangan perkebunan tanaman industri, (iii) penunjukkan dan pengelolaan area perlindungan dan suaka margasatwa; dan (iv) penggunaan dan pelestarian hasil hutan bukan kayu.
Bidang utama dari penerapan GIS dalam pengelolahan Hutan adalah
·         Penilaian dan pemantauan Sumber Daya Hutan, untuk mengetahui dan menggolongkan apa yang ada dalam kawan hutan. Penerapan GIS menilai jenis hutan, kelas umur dan tahapan seleksi; menilai huutan sumber daya ditimbangan berbagai spasial
·         Dalam Perlindungan Hutan, pada kategori ini diperlukan data spasial suara dalam dsain rencana untuk memprediksi terjadinya lokasi, arah, tingkat penyebaran dan intensitas kebakaran hutan
·         Dalam Rehabilitasi Hutan, Sistem Informasi Geografis ini menyediakan lingkungan yang tersusun dan alat analisis situsn pengkajian dan penggolongan, pencocokan, lokasi pembibitan dan pemantauan kemajuan.
·         Dalam Masyarakat dan Sosial Kehutanan, dimana hutan kemasyarakatan perlu mempromosikan beradaptasi dan partisipatif untuk identifikasi masalah dan desain  proyek karena penggunaan GIS relatif sedikit dipakai.
·         Dalam Konservasi Hutan dan Keanekaragaman Hayati, dimulai pengumpulan informasi dimana GIS membantu persiapan konservasi dan rencana kebijakan dalam mendukung undang-undang serta didukung oleh informasi yang tepat.
·         Pada Perubahan Iklim, GIS memiliki potensi besar meningkatkan studi perubahan iklim yakni mengatur data spasial digital tema yang berbeda untuk membentuk database global besar, dan memperkuat pemodelan tugas yang dibutuhkan.
·         Dalam Konservasi Tanah dan Daerah Aliran Sungai serta Lahan Basah, database spasial DAS untuk skala nasional dipertahankan untuk melayani kepentingan beberapa  pemangku dalam pengelolaan DAS.
·         Perencanaan Partisipasif Manajemen Hutan, GIS Partisipasi Publik dikembangkan, diterapkan dan dievaluasi untuk memperoleh sumberdaya informasi masyarakat dan  pengambil keputusan pengelolaan hutan.
 Bidang Hidrologi (Landsat/Ers, Spot)

Manfaat penginderaan jauh di bidang hidrologi adalah sebagai berikut.
a) Pemantauan daerah aliran sungai dan konservasi sungai.
b) Pemetaan sungai dan studi sedimentasi sungai.
c) Pemantauan luas daerah intensitas banjir.

Bidang Penggunaan Lahan

 Inventarisasi penggunaan lahan penting dilakukan untuk mengetahui apakah pemetaan lahan yang dilakukan oleh aktivitas manusia sesuai dengan potensi ataupun daya dukungnya. Penggunaan lahan yang sesuai memperoleh hasil yang baik, tetapi lambat laun hasil yang diperoleh akan menurun sejalan dengan menurunnya potensi dan daya dukung lahan tersebut. Integrasi teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu bentuk yang potensial dalam penyusunan arahan fungsi penggunaan lahan. Dasar penggunaan lahan dapat dikembangkan untuk berbagai kepentingan penelitian, perencanaan, dan pengembangan wilayah. Contohnya penggunaan lahan untuk usaha pertanian atau budidaya permukiman.